Langsung ke konten utama

Singkatnya Aku Rindu





Sepintas ingatan menerawang ke belakang,

Memasuki lorong waktu yang nyatanya tak lagi bisa bertemu,

Canda tawamu,

Keluh kesahmu,

Tak lagi terdengar jelas dalam pendengaran.

Aku menyukai semua hal tentangmu,

Kenapa? Tidak percaya?

Biarku ceritakan betapa aku merindukanmu.

Aku suka melihat matamu yang tertawa hingga menyerupai garis lurus sejajar,

Matamu yang mulai berair karena tidak memiliki waktu yang cukup untuk istirahat,

Matamu yang membulat sempurna seakan-akan menakutiku padahal sebenarnya itu malah lucu,

Matamu yang tersenyum ramah menyambut kedatanganku,

Tentu saja itu baru perihal mata,

Jika kuceritakan semua,

Pasti tidak akan ada titik di dalamnya.

Satu lembar tidak cukup,

Dibuku-kan pun, aku yakin pasti akan berpart-part,

Sebegitu hebatnya ya aku mencintaimu,

Padahal jelas-jelas aku benci merindu.

Hal itu hanya menyita waktuku.

Tapi jika itu tentangmu,

Aku rela melakukan ini sebagai hobiku.

Doapun selalu ku panjatkan,

Semoga ada titik terang,

Dari Allah dzat yang Maha mengabulkan.

Aamiin Allahumma aamiin.




Bogor, 09 Agustus 2022


Hati yang kosong

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Layu

Sampai Layu Tertampar oleh embun pagi hari ini, menyadarkanku pada sebuah cerita amukan hati. Ada seseorang yang memiliki taman di belakang rumahnya. Ia suka melihat tanaman dan bunga-bunga terlihat indah di sana. Namun, ada satu tanaman bunga mawar yang layu, bahkan seperti tak ada gairah untuk tumbuh. Sejak saat itu, perhatiannya selalu beralih pada tanaman itu, setiap hari setiap pagi dan petang bahkan di siang haripun ia terus menyiram merawatnya dengan penuh kasih sayang. Dengan harapan ia bisa tumbuh besar dan berbunga indah. Namun, dari sisi sang pohon mawar. Ia sangat enggan untuk tumbuh apalagi berbunga seperti yang di harapkan pemiliknya. Sudah lebih dari sebulan lamanya tak ada perubahan apapun, yang ada hanya goresan luka di jari sang pemilik karena terkena duri sang mawar. Dan karena kelembutan dan kesabaran pemilik akhirnya sang mawar terketuk untuk kembali bangkit. Walau, ragu melanda sangat dahsyat. Nyatanya, ia sangat tahu, bahwa ia disukai saat ia indah, namun jika ia...

Tenggelam

  Posisiku terkalahkan Tenggelam dalam angan-angan Berlindung pada bayang-bayang Dalam luasnya lautan kenangan Diriku tolong lupakan Tentang semua yang tak perlu dihalukan Cukup sampai sini sudahkan Semua berakhir seakan-akan Janur kuning sudah terbentang -Suny Ayundha Bogor, 29 Okt 2020

Hidup Yang Baik Baik Saja

  Rasanya skrang, orang yang paling pengen aku kasihani di dunia ini cuma diriku sendiri. Aku kasihan pada si kecil yang terjebak dalam raga dewasa ini. Ia meronta ingin keluar namun dipaksa agar terus berjalan. Merintih tangisnya terdenger sepenghujung ruangan. Malang, nasibnya sungguh malang. Ia hanya bisa berharap, ada sosok penolong lagi pelindung untuknya. Selamatkan saya, tolong selamatkan saya! Na'as, jeritnya hanya terdenger sejauh rongga telinganya. Tercekat di kerongkongan dan terkubur di relung hati yang dalam. Padahal, angannya tak bertulang. Inginnya tak muluk. Kembalikan senyumnya yang sudah lama hilang agar ia bisa melepas semua topeng yang menampar wajahnya erat-erat itu. Sehingga ia bisa melupakan rasa sakitnya. Wahai diri, sungguh malang nasib yang kau jalani. Mungkin memang benar, tidak ada yang benar-benar baik-baik saja dalam menjalani hidupnya. Ada yang bertahan dengan saling menopang, atau saling menampar. Ada yang senang ada yang pingsan, ada yang tertawa ad...