Sepintas ingatan menerawang ke belakang,
Memasuki lorong waktu yang nyatanya tak lagi bisa bertemu,
Canda tawamu,
Keluh kesahmu,
Tak lagi terdengar jelas dalam pendengaran.
Aku menyukai semua hal tentangmu,
Kenapa? Tidak percaya?
Biarku ceritakan betapa aku merindukanmu.
Aku suka melihat matamu yang tertawa hingga menyerupai garis lurus sejajar,
Matamu yang mulai berair karena tidak memiliki waktu yang cukup untuk istirahat,
Matamu yang membulat sempurna seakan-akan menakutiku padahal sebenarnya itu malah lucu,
Matamu yang tersenyum ramah menyambut kedatanganku,
Tentu saja itu baru perihal mata,
Jika kuceritakan semua,
Pasti tidak akan ada titik di dalamnya.
Satu lembar tidak cukup,
Dibuku-kan pun, aku yakin pasti akan berpart-part,
Sebegitu hebatnya ya aku mencintaimu,
Padahal jelas-jelas aku benci merindu.
Hal itu hanya menyita waktuku.
Tapi jika itu tentangmu,
Aku rela melakukan ini sebagai hobiku.
Doapun selalu ku panjatkan,
Semoga ada titik terang,
Dari Allah dzat yang Maha mengabulkan.
Aamiin Allahumma aamiin.
Bogor, 09 Agustus 2022
Hati yang kosong
Komentar
Posting Komentar