Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

Ulat

  Sesekali emang perlu melihat segala sesuatu dan merenungkannya, pastinya dengan berpikir positif. Saat berada di alam, apa pernah kau temui kupu-kupu yang terbang? Bukankah sudah jelas bahwa kupu-kupu itu awalnya hanya seekor ulat? Ulat yang berjalan dengan merayap menggunakan kaki-kaki kecilnya. Setelah berubah menjadi kupu-kupu, akhirnya ia bisa terbang tinggi. Apa seinstan itu? Tidak, ia melewati proses metamorfosis terlebih dahulu. Yang pasti sudah kita tau tahapannya. Takdir memang susah tertulis, namun ikhtiar dan doa dapat mempermudah semua. Jika ulat yang merangkak saja akhirnya bisa terbang tinggi, lantas mengapa kita masih bermalas-malasan hingga kini? Menganggap mustahil pada mimpi yang tinggi. Fokus saja pada apa yang ingin kita capai, kurangi ekspektasi tinggi dan terus maksimalkan usaha yang diiringi dengan doa. In syaa Allah, meratakan bumi saja Allah mudah, apalagi hanya untuk membuat kamu bahagia di atas bumi-Nya. Aku, kamu, mereka, dan kita semua.. Semangat teru...

Rasa Rindu

  Jadi ini rasanya rindu, berkelana mencari titik temu namun tak kunjung bertemu. Oh seberapa besar rasa itu untuk tetap hadir dalam genggaman? Seberapa sering terbayang dalam angan-angan? Seberapa lama harus menjaga batas aman? Yang menjadi pertanyaan, akankah kita masih diberi kesempatan untuk dipertemukan? Akankah kita kembali bertatap muka, bersalaman dan menebar kasih sayang seperti sedia kala? Atau rasa itu akan mengelabuhi dan membuatmu mati dalam detik ini juga. Bukankah sudah jelas bahwa kita ingin saling menggenggam? Apakah belum cukup untuk tetap tinggal dalam tamparan? Apakah pertemuan hanya akan menjadi haluan? Kapan saat terakhir tertawa bersama? Kapan terakhir bersenandung ria? Pertanyaan itu kerap memenuhi hati dan pikiranku. Biarlah semua menjadi rintik sendu. -Suny Ayundha Bogor, 18 Juni 2021

Tak lagi sama

  Seringkali lupa kalau keadaan sekarang udah gak sama kayak dulu lagi. Marah, kecewa, kesel, gak terima sama semuanya, udah sering banget diluapin. Tapi mau gimana lagi, harus kuat harus bisa ngejlanin setiap prosesnya. Gak ikhlas? Rasa itu pasti ada, tapi kembali lagi pada tujuan utama, yaitu sampai pada titik bahagia. Bukan lagi bahagia versi kita, tapi bahagia yang di ridhoi-Nya aamiin Allahumma. Belajarlah mengikhlaskan sesuatu, yg memang bukan untuk mu. Sakit sekali, bukan? Sejatinya Allah sayang, kitanya saja yang terlalu terlena akan kenikmatan dunia. Hingga saat harapan dan rencana tak sejalan dengan keinginan kita, kita yang kecewa malah menyalahkan takdir-Nya. Astaghfirullah, maafkan kami ya Rabb. -Suny Ayundha Bogor, 17 Juni 2021