Langsung ke konten utama

Anak Cerminan Orangtua

 


Anak itu cerminan orangtuanya. Kalau tidak bisa mencerminkan yang baik, tolong jangan buat bayangan buruk. Apalagi sampai membuat buruk nama baik orangtua.

Pernahkah kamu mendengar 'Buah jatuh tidak jauh dari pohonnya'?

Yang dikhawatirkan adalah, kesalahan kita malah membuat orangtua kita terkesan buruk di mata orang lain. Padahal sudah jelas, semua orangtua mengajarkan yang baik pada anaknya, ingin yang terbaik untuk anaknya, apapun mereka lakukan agar anaknya 'lebih baik' darinya.

Tidak menutup kemungkinan, (maaf) barang kali dari kita ada yang mempunyai orangtua dengan masa lalu buruk, atau orangtua yang sedang memperbaiki masa lalunya yang kelam. Kita tidak pernah tau bagaimana mereka berusaha sekuat tenaga menutupi aibnya dari anak-anaknya agar kita sebagai anak hanya melihat yang terbaik darinya untuk dicontoh oleh kita. Namun, dengan mudahnya kita malah berlaku seperti berbanding terbalik dengan perjuangan yang mereka lakukan selama ini, bahkan tanpa rasa bersalah dalam diri. Masih pantaskah kita disebut anak? Sudah diurus, tak tau diri pula.

Ayok berubah, berubah itu bukan untuk orang lain. Tapi untuk diri kita sendiri juga! Berubah ke arah yang lebih baik tentunya. Ingat, setiap pilihan ada konsekuensinya. Setiap konsekuensi ada titik gagal atau berhasil semua tergantung pada kemana kita akan mengarahkannya.

Sampai sini paham ya?

-Suny Ayundha

#SalamPena

#Reminder


Bogor, 02 Des 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sampai Layu

Sampai Layu Tertampar oleh embun pagi hari ini, menyadarkanku pada sebuah cerita amukan hati. Ada seseorang yang memiliki taman di belakang rumahnya. Ia suka melihat tanaman dan bunga-bunga terlihat indah di sana. Namun, ada satu tanaman bunga mawar yang layu, bahkan seperti tak ada gairah untuk tumbuh. Sejak saat itu, perhatiannya selalu beralih pada tanaman itu, setiap hari setiap pagi dan petang bahkan di siang haripun ia terus menyiram merawatnya dengan penuh kasih sayang. Dengan harapan ia bisa tumbuh besar dan berbunga indah. Namun, dari sisi sang pohon mawar. Ia sangat enggan untuk tumbuh apalagi berbunga seperti yang di harapkan pemiliknya. Sudah lebih dari sebulan lamanya tak ada perubahan apapun, yang ada hanya goresan luka di jari sang pemilik karena terkena duri sang mawar. Dan karena kelembutan dan kesabaran pemilik akhirnya sang mawar terketuk untuk kembali bangkit. Walau, ragu melanda sangat dahsyat. Nyatanya, ia sangat tahu, bahwa ia disukai saat ia indah, namun jika ia...

Tenggelam

  Posisiku terkalahkan Tenggelam dalam angan-angan Berlindung pada bayang-bayang Dalam luasnya lautan kenangan Diriku tolong lupakan Tentang semua yang tak perlu dihalukan Cukup sampai sini sudahkan Semua berakhir seakan-akan Janur kuning sudah terbentang -Suny Ayundha Bogor, 29 Okt 2020

Hidup Yang Baik Baik Saja

  Rasanya skrang, orang yang paling pengen aku kasihani di dunia ini cuma diriku sendiri. Aku kasihan pada si kecil yang terjebak dalam raga dewasa ini. Ia meronta ingin keluar namun dipaksa agar terus berjalan. Merintih tangisnya terdenger sepenghujung ruangan. Malang, nasibnya sungguh malang. Ia hanya bisa berharap, ada sosok penolong lagi pelindung untuknya. Selamatkan saya, tolong selamatkan saya! Na'as, jeritnya hanya terdenger sejauh rongga telinganya. Tercekat di kerongkongan dan terkubur di relung hati yang dalam. Padahal, angannya tak bertulang. Inginnya tak muluk. Kembalikan senyumnya yang sudah lama hilang agar ia bisa melepas semua topeng yang menampar wajahnya erat-erat itu. Sehingga ia bisa melupakan rasa sakitnya. Wahai diri, sungguh malang nasib yang kau jalani. Mungkin memang benar, tidak ada yang benar-benar baik-baik saja dalam menjalani hidupnya. Ada yang bertahan dengan saling menopang, atau saling menampar. Ada yang senang ada yang pingsan, ada yang tertawa ad...