Kau tau, Bagaikan burung dalam sangkarnya, Kamupun seperti itu, Sama sakitnya. Rasanya ingin sekali keluar, Terbang memeluk awan dalam-dalam, Berteriak bahwa kamu mengaguminya, Menjabarkan bahwa kamu membutuhkannya. Tentunya tidak hanya diam dan membisu. Terkadang, Kamu meracau tak jelas perihal perasaanmu. Padahal waktu itu, Sempat terbangun tebing tinggi pemisah syahdu. Pada hal-hal yang berbau candu, Kamu berusaha agar tak temu. Lalu takdir menuntunmu hinggap pada suatu tangkai, Tangkai yang jarang di temui banyak orang, Yang membuatmu terpukau juga terpana akan keindahan, Sekilas membuat lupa tangkai yang pernah kau pijak dengan riang. Sayapmu terombang ambing, Angin kencang menyambar, Sejenak kau bisikan. "Duhai Allah, Tangkai mana yang paling aman? Satu tangkai terlihat utuh namun seperti rapuh, Dan satunya lagi terlihat seakan mengutuhkan yang rapuh. Aku bisa tertipu, Terjerat hawa nafsu, Aku sudah terpana, Terbawa suasana yang fana. Duhai Allah, Inikah yang dinamakan rinta...
Pertengkaran antar kata yang menjadi makna. "Sebaik-baiknya manusia ialah yang memberi manfaat bagi sesamanya."
Komentar
Posting Komentar